Jumat, 23 Januari 2009

GELAS TERLIHAT BENING

Gelas termasuk benda padat, tetapi mengapa gelas terlihat bening?
Molekul dari benda padat biasanya saling mengikat dengan rapat, karena itu umumnya sinar tidak dapat menembus benda padat. Pada cairan dan gas, molekul-molekul bergerak bebas dan memiliki banyak ruang kosong diantara molekulnya. Itulah sebabnya sinar dengan mudah menembus material seperti gas dan air. Gelas dibuat dengan cara melebur pasir dan mendinginkannya kembali. Bahan yang terbentuk akhirnya menjadi padat dan kaku, tetapi masih memiliki molekul yang bebas bergerak seperti sifat molekul pada cairan, sehingga ruang kosong diantara molekul gelas tersebut bisa dilewati oleh cahaya, walaupun gelas adalah benda padat.

MENGAPA LANGIT WARNA BIRU


Mengapa langit berwarna biru?
Ketika matahari terbit dan terbenam, sinar dari matahari melakukan perjalanan yang lebih panjang dibandingkan dengan diwaktu lain seperti siang karena jarak antara kita dan matahari di waktu terbit dan terbenam lebih jauh dibandingkan diwaktu siang. Warna sinar yang mampu mencapai kita adalah warna yang mempunyai gelombang sinar lebih panjang yaitu merah. Inilah sebabnya mengapa matahari terlihat merah diwaktu tersebut

Selasa, 20 Januari 2009

MAINAN YANG MENCERDASKAN ANAK



Ini artikel hasil wawancara Koran Tempo dengan Taufan Surana. ''Memilih mainan anak gampang-gampang susah. Salah pilih, akibatnya bisa runyam. Bila permainan terlalu rumit anak bisa stres. Ini lambat laun akan berdampak buruk bagi perkembangan emosinya. Sebaliknya...''
Memilih mainan anak gampang-gampang susah. Salah pilih, akibatnya bisa runyam. Bila permainan terlalu rumit anak bisa stres. Ini lambat laun akan berdampak buruk bagi perkembangan emosinya. Sebaliknya, permainan yang terlalu mudah pun tak membawa manfaat bagi mereka. Karena interestnya berkurang dan tak merasa tertantang. Menurut Taufan Surana, pengelola dan pemilik situs BalitaCerdas.com, yang paling penting dalam memilih mainan untuk anak adalah yang dapat merangsang semua panca inderanya. Semakin banyak panca indera digunakan, sel-sel otak anak akan lebih banyak berkembang dari segi kualitas dan jumlahnya. Jangan remehkan sepeda roda tiga. Kata Taufan, dari penelitian yang dia himpun, sepeda roda tiga mampu merangsang seluruh panca indera. Komposisi gerak dan visualnya akan semakin terasah. ''Anak berlatih mengkoordinasikan gerakan, pandangan dan situasi sekitarnya'', jelas Taufan. Permainan lain yang bisa dijadikan alternatif adalah Flash Card. Permainan kartu bergambar ini terdiri dari 150 kartu dengan bermacam-macam gambar seperti gambar buah, binatang, kendaraan, warna ataupun angka, dll. Cara memainkannya, cukup dengan menunjukkan gambar secara cepat (satu gambar per detik) di hadapan anak. Meski mungkin belum lancar, biasanya anak usia sampai dengan tiga tahun sudah bisa mengenali gambar berikut namanya. ''Permainan ini bisa dimainkan sejak anak berusia empat bulan'', ujar Taufan yang juga memproduksi Flash Card. (catatan: Flash Card BalitaCerdas.com bisa diperoleh di www.balitacerdas.com/fc) Permainan Flash Card ini menurut Taufan bisa membantu memaksimalkan kemampuan photographic memory, serta membangkitkan respon otak kanan pada anak balita. Yaitu dengan cara mengendalikan pikiran bawah sadar, emosi, kreatif dan intuitif pada balita sejak dini. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih mainan untuk anak: 1. Orangtua perlu tahu tahap-tahap perkembangan anak, baik usia, emosi dan fisiknya. 2. Peduli terhadap mainan yang digunakan. Jangan asal beli yang mahal, sesuaikan dengan kemampuan anak. 3. Keamanan alat bermain perlu diperhatikan, baik dari bahan (materil dan catnya) dan kinerja alat tersebut (yang menghindari cedera ketika digunakan). 4. Pilih mainan yang berwarna kontras dan cerah, untuk merangsang indera penglihatan anak. 5. Pastikan semua mainan dalam jangkauan anak, agar terhindar dari cedera ketika anak berusaha mencapainya. 6. Anak di usia enam bulan keatas suka mainan yang mengeluarkan bunyi dan benda berwarna seperti genta, bel, lonceng mini, gambar penuh warna maupun benda berteksturlembut. 7. Beri mainan seperti lego dan sejenisnya yang mempunyai variasi bentuk pada anak usia 9 bulan keatas, atau mainan serupa yang dapat dimainkan sewaktu mandi. 8. Tak perlu mainan mahal untuk anak Anda. Si kecil butuh stimulus untuk merangsang kreatifitasnya, dan ini bisa anda lakukan dengan membuatnya sendiri. Tentu, kreatifitas Anda yang diperlukan. Selamat bermain dengan buah hati anda. NAD -- sumber: Koran Tempo Keluarga No. 15 I Jumat, 29 Juli 2005

M.ALFIAN HIDAYAT
SEKOLAH SDN 6 DIRGAHAYU
KOTABARU KALIMANTAN SELATAN
Alamat.Jl Kenanga Gg.Koperasi Kotabaru

Senin, 19 Januari 2009

KAMBING DAN KERBAU

KAMBING DAN KERBAU
Seekor kerbau jantan berhasil lolos dari serangan seekor singa dengan cara memasuki sebuah gua dimana gua tersebut sering digunakan oleh kumpulan kambing sebagai tempat berteduh dan menginap saat malam tiba ataupun saat cuaca sedang memburuk. Saat itu hanya satu kambing jantan yang ada di dalam gua tersebut. Saat kerbau masuk kedalam gua, kambing jantan itu menundukkan kepalanya, berlari untuk menabrak kerbau tersebut dengan tanduknya agar kerbau jantan itu keluar dari gua dan dimangsa oleh sang Singa. Kerbau itu hanya tinggal diam melihat tingkah laku sang Kambing. Sedang diluar sana, sang Singa berkeliaran di muka gua mencari mangsanya.

Lalu sang kerbau berkata kepada sang kambing, "Jangan berpikir bahwa saya akan menyerah dan diam saja melihat tingkah lakumu yang pengecut karena saya merasa takut kepadamu. Saat singa itu pergi, saya akan memberi kamu pelajaran yang tidak akan pernah kamu lupakan."

Sangatlah jahat, mengambil keuntungan dari kemalangan orang lain

BELAJAR MENYENANGKAN




Padahal belajar bisa menjadi sangat menyenangkan, lho,” kata DR. Frieda Mangunsong, MEd, Psi. Hal ini dibuktikan Frieda saat mengisi sesi Belajar Itu Menyenangkan dalam acara Forum Anak Nasional di Depok, pekan lalu. Ia mengawali paparannya dengan mengajak 106 anak-anak bermain. Staf pengajar di Fakultas Psikologi UI ini meminta anak-anak yang berasal dari 31 daerah di sejumlah provinsi di Indonesia itu membuat lingkaran. Lalu, mereka diminta berhitung dan meneriakkan “Boom” di setiap angka tujuh beserta kelipatannya dan angka yang mengandung unsur tujuh. Sepintas, hal ini seperti main-main saja. Namun, di balik itu, tanpa disadari anak-anak diajak menghitung dan berkonsentrasi. Saat melakukan permainan itu, anak-anak terlihat gembira. Mereka tertawa-tawa kala ada salah seorang yang lupa mengucapkan “Boom”. “Tertawa sebelum pelajaran dimulai bukanlah sesuatu yang buruk,” ujar psikolog pendidikan ini. Suasana gembira sebelum belajar justru dapat membangkitkan semangat anak. Mendengarkan topik yang diuraikan Frieda juga merupakan bagian dari pembelajaran. Ia menyampaikan materi belajar melalui bermain dan diskusi aktif. Makin Terampil Hingga saat ini masih ada pemikiran keliru bahwa belajar itu dilakukan di sekolah dan bermain di rumah. Padahal, belajar bisa sambil bermain. Belajar sambil bermain inilah yang menyenangkan anak. Adanya interaksi antara guru dan siswa, akan membuat belajar menyenangkan. “Siswa yang aktif akan membuat guru senang,” tuturnya lagi. Seperti yang terjadi saat itu, anak-anak turut mengungkapkan pendapatnya saat Frieda melontarkan berbagai pertanyaan. Dalam kesempatan itu misalnya, Frieda meminta pendapat anak-anak yang berasal dari 31 daerah layanan World Vision Indonesia yang berada di Aceh, Kalimantan Barat, Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, NTT, dan Papua tentang belajar dan sekolah. Salah seorang anak dari Sumba Barat mengatakan belajar menjadi tidak menyenangkan bila guru marah. Selain enggan belajar, anak juga enggan sekolah. Belajar dalam suasana menyenangkan merupakan proses belajar mengajar yang melibatkan siswa secara aktif dan dilakukan dalam situasi menyenangkan, sehingga siswa merasa aman dan nyaman, bebas dari tekanan. Situasi ini akan membuat anak lebih aktif belajar. Belajar aktif akan mengintegrasi fisik, akal, dan emosi. Yang pada akhirnya, akan menambah keterampilan fisik dan akademis, sejalan dengan meningkatnya jenjang pendidikan. Setiap pelajaran yang makin sulit akan membuat kita makin terampil. Contohnya, saat TK-SD, anak lebih banyak melakukan permainan saat sekolah maupun belajar. Ketika menginjak bangku SMP-SMA, mereka lebih banyak duduk di dalam kelas. Di masa ini belajar lebih banyak melibatkan tangan dan pikiran seperti percobaan laboratorium. Metode belajar yang memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk mempelajari sesuatu secara konkret atau nyata akan memperbesar persentase penyerapan. Dan juga memicu mereka untuk berubah secara positif. Psikolog Vermon&Magnusson ini menyebutkan, seseorang akan belajar sebanyak 10 persen dari yang dibaca, 20 persen dari yang didengar, 30 persen dari yang dilihat, 50 persen dari yang dilihat dan didengar, 70 persen dari yang dikatakan, serta 90 persen dari yang didengar dan dilakukan. Penelitian Jeannette Vos-Groenendal dalam DePorter, 2002 menjelaskan bahwa belajar yang menyenangkan akan meningkatkan motivasi, nilai belajar, keyakinan dan kehormatan diri, mempertahankan sikap positif terhadap belajar, dan melanjutkan memanfaatkan keterampilan. Frieda menekankan, sekolah bukan satu-satunya tempat belajar. Belajar bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja di berbagai lapisan masyarakat. Anak bisa belajar di gereja, mesjid, sanggar, kelompok belajar, museum, perpustakaan, laboratorium, dan banyak tempat lain

ALFIAN HABIS BELAJAR


BELAJAR BAHASA INGGRIS

Belajar bahasa inggris alfian malas

belejar


belajar buat entri

Ayo Belajar


Belajar memang kadang kadang membosankan . Tidak Sedikit kawan kawan aku yang seperti cacing kepanasan bila sedang belajar dalam kelas maunya keluar terus dalam kelas. Apalagi yang namanya matematika wow... rata rata pada mau kabur... tapi tiak semua.. sebagian kawan kawan ku masih ada yang senang belajar matematika.......... Jika gurunya mengajar dengan gaya yang menarik wah.. pasti pada senang tapi kalo bapak ibu guru sudah mulai marah marah matematika jadi meyeramkan... ya tergantung kita juga sih mau ga balajar....Ayo Belajar

Ayo Belajar


Tidak sedikit teman teman kita disekolah pada malas malasan tu.. belajar... apalagi yang namanya belajar matematika ..seperti mau kabur saja dari kelas . Tapi tidak semua sih...! begitu. Tapi tidak sedikit siswa yang semangat belajarnya sangat tinggi dan merasa senang bila belajar matematika. Apalagi bapak ibu guru mengajar dengan gaya yang menarik